Habajino.news |Pidie, – Sudah hampir lima tahun, ratusan hektar tambak milik warga di tiga desa di Kecamatan Muara Tiga – Desa Sagoe, Ie Masen, dan Suka Jaya – tidak lagi dapat difungsikan. Musibah ini terjadi akibat air laut yang terus menerobos masuk ke area tambak karena tidak adanya tanggul penahan yang memadai.
Menurut pantauan tim media Haba Jino, kerusakan dimulai secara perlahan saat pasang laut mulai menggerus batas tambak. Karena terlambatnya antisipasi, tambak yang dulunya menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kini berubah menjadi lautan air asin yang tak lagi bisa diolah.
Salah satu pemilik tambak, Aswadi, mengaku mengalami kerugian besar akibat kondisi ini. Ia memiliki sekitar 200 hektar tambak yang kini tak bisa dimanfaatkan lagi.
“Kami benar-benar terpukul. Selama ini masyarakat hanya bergantung dari tambak. Ekonomi jadi morat-marit,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).
Kerugian secara keseluruhan ditaksir mencapai miliaran rupiah, mengingat tambak-tambak tersebut sebelumnya aktif memproduksi hasil perikanan seperti udang dan ikan bandeng yang menjadi komoditas utama daerah.
Masyarakat kini berharap adanya perhatian serius dari pemerintah, khususnya dalam bentuk pembangunan tanggul penahan air laut agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi. Tanggul ini penting untuk masa depan kami,” tegas warga lainnya.
Warga dari ketiga desa mendesak agar pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat segera turun tangan secara langsung meninjau lokasi dan mengalokasikan anggaran pembangunan tanggul, sebagai langkah awal pemulihan ekonomi masyarakat pesisir Muara Tiga.
(Junaidi Laweung)